46 Tahun Pria Buta Ini Hidup Sebatang Kara


Nurung, pria tunanetra di Wajo, Sulsel, hidup mandiri. (Dok: Sindo TV)

WAJO - Seorang pria tunanetra atau buta di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, hidup sebatang kara di gubuk berukuran 3x3 meter. Untuk bertahan hidup, dia memelihara ayam milik orang lain tanpa diupah, melainkan hanya bagi hasil.

Pekerjaan ini tentu tidak mencukupi, pasalnya pria bernama Nurung ini harus menunggu berbulan-bulan sampai anak ayam besar dan bisa dijual. Hasilnya baru bisa dibelikan beras untuk makan.

Lantaran tempat tinggalnya jauh dari permukiman warga, dia harus berjuang sendiri memenuhi kebutuhan hidup.

Setiap hari warga Dusun Pattiromusu, Desa Wecudai, Kecamatan Pammana, ini harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer menenteng jeriken untuk mengambil air dari sumur. Pasalnya, kampung tempat tinggal Nurung termasuk wilayah kering yang hanya mengandalkan pasokan air dari hujan.

Andi Baso Ishak, warga Dusun Pattiromusu, Senin (31/10/2011), mengatakan Nurung sudah hidup sebatang kara sejak ditinggal orangtuanya. Saat itu usianya masih lima tahun. Penderitaan tak berhenti sampai di situ, tak lama setelah orangtuanya meninggal, Nurung menderita cacar. Penyakit inilah yang merenggut pengelihatan hingga saat ini.

Kondisi Nurung membuat warga setempat prihatin, namun tak banyak yang mereka bisa lakukan kecuali memberikan tumpangan sebidang tanah.

Meski kondisinya serba kekurangan, Nurung sama sekali tidak ingin merepotkan banyak orang. Dia tetap berusaha seorang diri memenuhi kebutuhan hidup sampai ajal menjemput.

0 comments:

Posting Komentar