Wanita Cerdas Lebih Lihai di Ranjang?


Saatnya bercinta di ranjang (Foto: Corbis)

KECERDASAN otak yang dimiliki seorang wanita ternyata memengaruhi kepiawaiannya di ranjang. Alhasil, wanita yang pintar akan berbanding lurus kepintarannya di ranjang. Benarkah?
Sebuah studi yang diterbitkan oleh “Journal of Sexual Medicine” mengungkapkan, bahwa wanita dengan kecerdasan emosional cenderung memiliki kemampuan seks yang lebih baik serta menikmati orgasme secara maksimal. Studi tersebut juga mengangkat cerita bagaimana wanita yang pintar akan dibarengi dengan kelihaiannya di ranjang, seperti dirilis Idiva.

“Apa pengertian dari cerdas?,” tanya Dr Rajan Bhonsle, konsultan seksual di India. Sebelumnya perlu diulik terlebih dahulu pengertian dari cerdas. Sebuah studi menjelaskan bahwa emotional intelligence (EI) sangat berbeda dengan intelligence quotient (IQ).

Beberapa wanita secara akademisi mungkin sangat brilian atau merupakan pemikir ulung, tapi itu tak berarti mereka memiliki tingkat emotional intelligence yang tinggi.

“Kemampuan ini adalah kemampuan untuk membaca kecerdasan emosi dan bereaksi terhadap orang lain, di mana memiliki ukuran secara objektif,” jelas Bhonsle.

Menyoal kecerdasan, lantas bagaimana hal ini bisa berpengaruh terhadap kepuasan seksual?

“Seorang wanita dengan EI yang lebih tinggi akan dapat berkomunikasi dengan pasangannya lebih baik dan dapat membantu, serta memahami apa yang dibutuhkannya untuk menciptakan kenikmatan bersama. Dengan demikian, dia pun tak akan terganggu atas hal-hal kecil yang mungkin muncul ketika bercinta,” kata Dr Bhonsle.

Tetapi beberapa wanita percaya bahwa teknik dan pengetahuan dapat menyebabkan seks yang lebih baik. “Gagasan ini sangat konyol,” kata Produser Televisi Tehzeeb Udhas (25).

“Wanita yang memiliki eksposur lebih besar dan terbuka untuk bereksperimentasi, pasti akan melakukan agenda bercinta dengan lebih baik ketimbang wanita yang hanya memiliki tingkat EI tinggi.”

Desainer grafis, Sweta Desai (28) juga tidak memercayai bahwa suka berkomunikasi ataupun tidak suka berkomunikasi dikarenakan kepemilikian EI yang tinggi.

“Terkadang, aktivitas seks itu sendiri kerap hancur hanya dikarenakan emosi dan harapan yang berlebihan,” katanya.

Bagi mereka yang menjalani agenda seksual sepertinya perlu meninggalkan banyak keinginan dan meyakini bahwa EI dan memahami emosi seseorang akan lebih baik belum tentu mengarah pada seks yang baik. Dr Bhonsle memiliki informasi bahwa EI ternyata dapat ditingkatkan.

“Ketika wanita memiliki EI yang kurang, mereka tidak dapat melihat peran mereka dalam hubungan yang sedang bermasalah,” katanya.

Untuk meningkatkan EI tersebut, Anda pun disarankan menemui konselor. “Luangkan waktu untuk bermeditasi dan mencoba melihat hubungan dalam kehidupan Anda secara lebih objektif. Anda dapat perlahan-lahan menyadari bahwa Anda pun turut berkontribusi dalam masalah dengan pasangan, sehingga diperlukan kesepakatan untuk menciptakan emosi yang lebih baik. Ini penting untuk menghasilkan seks ke arah yang lebih baik,” tutupnya.

0 comments:

Posting Komentar