Takut Video Bugil Tersebar, Dokter Mengadu ke Polisi

ilustrasi tayangan mesum (Foto: Dok okezone)

YOGYAKARTA - Dokter perempuan berinisial SM (45) warga Sardonoharjo Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, mengadu ke polisi. Penyebabnya, perempuan kelahiran Klaten itu takut video bugil yang memperlihatkan keindahan tubuhnya tersebar luas ke masyarakat melalui dunia maya.

Informasi okezone yang enggan ditulis namanya menjelaskan, semula korban berkenalan melalui akun Facebook dengan lelaki bule asal Los Angles, Amerika Serikat, Samuel Arthur. Lelaki bule itu ingin mengenal korban lebih jauh, dan meminta mengobrol lewat Yahoo Massenger dan Skype.

Seiring perjalanan waktu, antara korban dan si-bule semakin dekat. Bahkan, bule tersebut selalu merayu dengan perkataan manis sehingga korban merasa terlena. Suatu saat, ketika keduanya sedang chating lewat Skype, si-bule menyuruh korban telanjang bulat dan meraba raba tubuhnya sendiri.

Singkat cerita, karena obrolan kedua insan ini cocok, si-bule mengatakan akan ke Indonesia untuk menemui korban.

“Mereka akan kopi darat,” kata sumber tersebut, Kamis (3/11/2011). Namun, sebelum ke Indonesia menemui korban, si-bule akan pergi ke Dublin, Irlandia untuk berbelanja.

Saat berangkat ke Dubai, si-bule mengaku sudah mengirimkan barang-barang berupa komputer jinjing, berlian, baju, parfum, traveling cheque, dan uang USD2,6 juta lewat agen Skynet Expres yang ditujukkan kepada korban.

Beberapa hari setelah percakapan, korban dihubungi oleh Skynet Express cabang Malaysia untuk membayar clearance fee dan tax duty fee sebesar USD1.595 atau sekira Rp14.170.554.

Pihak Skynet Expres cabang Malaysia menyampaikan jika korban sudah membayar barang-barang dari si-bule akan segera dikirim ke di Indonesia.

Pada 28 Oktober 2011 kemarin, korban mengirim uang yang diminta ke agen Skynet Expres Cabang Malaysia melalui Kantor Pos Besar di Jalan Sultan Agung Yogyakarta.

Sehari setelah mengirim uang, pihak Skynet Expres menghubungi korban kalau barang tertahan di General Export Control karena tersensor mengandung uang yang sangat banyak.

Untuk itu harus diperlukan Surat Sertifikasi Anti-Teroris dan Sertifikat Perizinan Moneter Internasional agar barang bisa diambil. Pengurusan surat sertifikasi itu dibutuhkan biaya sejumlah USD14.850 atau Rp130.018.000. Korban diminta untuk segera membayar lagi uang sebanyak itu.

Namun, korban tidak langsung mengiyakan permintaan itu, dia curhat ke kerabat dekatnya. Akhirnya korban menyimpulkan bahwa hal itu hanya akal-akalan alias penipuan. Untuk itu, korban tidak mau membayar lagi uang sebanyak itu.

Selanjutnya, saat korban melakukan komunikasi dengan si-bule. Pria itu mengancam kepada korban apabila tidak dibayar, bule ini akan menyebarkan video telanjang korban lewat Skype yang direkamnya tanpa sepengetahuan korban.

Mendengar ancaman itu, korban yang sudah merasa dirugikan Rp14.170.554 mengadukan kasus ini ke Polda DIY pada Senin 31 Oktober malam pukul 20.30 WIB.

Dalam delik aduan korban, dia juga merasa terancam karier dan nama baiknya jika video tersebut menyebar. Kasus ini masih dalam pengusutan polisi.

277 Pemuja Setan Ditahan di Arab Saudi

Ilustrasi : justice4stephen

RIYADH - Kepolisian religi Arab Saudi menangkap 277 yang diduga pemuja setan saat mengadakan ritual di sebuah hotel di Kerajaan Arab Saudi.

Para tersangka umumnya adalah seorang pria. Mereka pun tampak melaksanakan ritualnya di sebuah hotel. Penyergapan terhadap para tersangka dilakukan atas perintah dari Pangeran Sattam bin Abdul Aziz. Meski demikian, belum ada informasi lebih lanjut terkait penyergapan ini. Demikian seperti diberitakan Emirates, Kamis (3/11/2011).

Ilmu hitam merupakan hal yang paling ditentang oleh Arab Saudi. Selain menangkapi para tersangka pemuja setan, kepolisian religi Arab Saudi juga melakukan penyelidikan terhadap benda-benda bertuah yang mengandung jampi-jampi.

Pada Oktober lalu, 22 jimat berhasil disita oleh otoritas keamanan Arab Saudi. Jimat-jimat itu bahkan ditemukan di dasar laut, dan sebanyak 100 orang penyelam dikerahkan untuk mencari benda bertuah tersebut.

Komisi anti-sihir akhirnya memeriksa barang-barang bertuah itu dan menghancurkannya.

Penggunaan ilmu hitam bukan merupakan hal baru di Arab Saudi. Sebelumnya sempat tersiar kabar adanya warga negara Indonesia yang ditangkap akibat bermain-main dengan ilmu hitam dan menaruh jimat di rumah majikannya.

Bill Clinton dan SBY, Musisi atau Politisi?

SBY hobi tarik suara (Foto: AFP)

LONDON - Politisi pun bisa menyanyi, contohnya Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang baru saja mengeluarkan album terbarunya. Diantara pemimpin dan politisi dunia juga ada yang piawai dalam bermusik.

Bill Clinton, Presiden ke-42 Amerika Serikat (AS) dikenal amat mencintai alat musik saxophone. Perkenalannya dengan alat musik tiup itu sejak masih sekolah di Hot Springs, Arkansas.

Clinton sendiri mengaku berniat mengejar karis di musik, tetapi justru "terdampar" di dunia politik. "Saya cinta musik dan saya pikir, saya cukup mahir. Tapi saya sadar tidak akan pernah bisa menjadi (musisi) John Coltrane atau Stan Getz," ucap Clinton dalam biogfrafinya berjudul My Life, seperti dikutip The Telegraph, Kamis (3/11/2011).

Lain halnya dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Dirinya dikenal gila gitar listrik dan pernah mempunyai band di masa kuliahnya di Oxford University, yang disebut Ugly Rumours. Blair dikenal amat menggilai musik rock.

Sementara Perdana Menteri Kanada Stephen Harper dikenal pandai bermain piano dan menyanyi. Pada 2009 lalu, ia mendapatkan penghormatan dari para tamu di National Arts Centre di Ottawa. Saat itu dirinya bermain piano dan menyanyikan lagu The Beatles berjudul a Little Help from My Friends.

Harper juga mengaku dirinya sebagai fans dari band rock asal Australia AC/DC.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga tidak kalah menterengnya dalam hal bermusik dengan para politisi dunia ini.

SBY muda dikenal memiliki band dan memainkan alat musik bass. Sejak berkuasa naik ke kursi presiden, SBY sudah melahirkan empat album. Album terakhirnya yang berjudul Harmoni baru saja dirilis baru-baru ini.

Mantan Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice juga dikenal sebagai politisi yang jago bermain musik. Pada masa remajanya, Rice bermimpi menjadi seorang pianis profesional. Pada akhirnya ia kuliah di jurusan hubungan internasional dan memasuki dunia politik.

Orangtua Bantu Anak Berbohong Demi Facebook

detail berita

CALIFORNIA - Sebuah penelitian terbaru menunjukan pengguna aktif Facebook adalah anak-anak di bawah umur. Ternyata orangtua berperan dalam pemalsuan data pribadi anak mereka untuk mendapatkan akses ke Facebook.

Sebenarnya Facebook sudah menetapkan usia minimum kepada setiap anggotanya ketika mereka ingin membuat akun, yakni 13 tahun. Namun sebuah laporan baru menunjukan jutaan anak dibawah umur telah melakukan rekayasa untuk membuat akun jejaring sosial terbesar di dunia itu.

Parahnya kebohongan anak untuk membuat akun Facebook justru dibantu oleh orangtua mereka sendiri. Kebanyakan anak-anak ini berusia sepuluh tahun. Laporan ini menunjukan 95 persen orang tua ternyata menyadari apa yang dilakukan anak mereka di Facebook, dan 78 persen dari mereka menyatakan membantu anak-anaknya untuk melakukan kebohongan tersebut.

"Meskipun banyak jejaring sosial yang membatasi akses terhadap anak di bawah umur, namun data kami menunjukan orang tua sengaja membiarkan anak mereka melakukan kebohongan tersebut. Bahkan dalam kenyataannya, orang tua sering membantu anaknya untuk melakukan hal tersebut dalam rangka mendapatkan akses ke situs tersebut walau sebenarnya melanggar ketentuan," tulis para peneliti, seperti dikutip TG Daily, Kamis (3/11/2011).

"Hal ini biasanya terjadi pada jejaring sosial dan layanan komunikasi seperti Facebook, Gmail dan Skype, yang memungkinkan anak berhubungan dengan rekan-rekan, teman sekelas dan anggota keluarga mereka dengan alasan pendidikan, sosial atau keluarga," lanjut peneliti.

Tidak dipungkiri sebagian besar anak melakukan tindakan ini karena adanya dukungan dari orangtua mereka, padahal ini merupakan suatu tindakan yang berisiko.

Penelitian ini juga menemukan 55 persen pengguna aktif Facebook adalah mereka yang berusia 12 tahun, 32 persen berusia 11 tahun dan 19 persen berusia 10 tahun.